Pagi ini aku merasa ada bom yang menyapa tubuhku. Bom ini akan meledak. Tapi entah apa yang akan terlontar nanti setelah bom ini meledak, terlalu banyak rasa. Ya, setidaknya seperti itulah perasaanku hari ini. Terlalu banyak kata yang sebenarnya bisa menggambarkan kebahagiaanku, tapi apa daya aku bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata. Rasanya sesak sekali, aku sangat menantikan hari ini tiba. Sejak aku mengikuti rangkaian dari proses pemilihan peserta Training Pembaharu Muda yang diselenggarakan oleh Lentera Anak Indonesia bersama Gerakan Muda FCTC, Ruandu Foundation Padang dan Gagas Foundation Mataram, rasa haru, bahagia, bangga dan yang lainnya melebur menjadi satu didalam hatiku. Hingga akhirnya tiba pada detik-detik pengumuman peserta yang berhasil lolos seleksi pada bulan lalu, namaku ada didalam daftar. Tidak terbayang rasanya. Aku ingin terbang, bebas dan lepas diangkasa.

Kau tahu? Tidak mudah untuk mendapat kesempatan ini. Aku dan 19 teman lainnya yang terpilih harus berjuang terlebih dahulu untuk menghadapi ratusan orang lainnya yang tentu tidak kalah hebat dan luar biasa dari kami. Perjalanan yang cukup panjang dan menegangkan menurutku, tapi tak apa semua sudah terbayarkan. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pemimpin muda yang peduli dan berkomitmen untuk membuat suatu perubahan dalam komunitasnya untuk mencegah konsumsi rokok dikalangan anak muda dan mendukung Indonesia untuk aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Inilah alasan terbesarku untuk mengikuti kegiatan tersebut, beberapa teman-teman juga sepakat kurasa.

Peserta yang terpilih berasal dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu Banten, Bogor, Bekasi, Jakarta, Jogja, Jember, Bali, Jambi, Medan, Samarinda, Pontianak, Makasar, Sumatera Barat dan lain-lain. Bagi peserta yang berada di luar Jabodetabek atau yang menggunakan moda transportasi udara, panitia sudah menyiapkan tiket pesawat untuk pulang dan pergi serta mobil yang akan menjemput para peserta tersebut disuatu titik temu di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Sementara untuk yang berada di daerah Jabodetabek bisa dengan mudah menemukan lokasi kegiatan dengan moda transportasi darat baik pribadi atau umum karena letaknya yang cukup strategis.

Tahu tidak? Sebelum kami berkumpul dan berjumpa pada hari ini, kami sudah berkumpul disebuah roomchat dari aplikasi gadget yang dibuat oleh panitia. Guna sebagai sarana untuk sharing informasi, membicarakan persiapan, atau berkenalan dan berbagi canda tawa. Roomchat ini tidak pernah sepi dan kehabisan topik pembicaraan, ramai sekali bahkan hiruk-pikuk di pasar pun mungkin akan minder melihat kekompakkan kita yang selalu meramaikan roomchat ini hahaha.

Dan disinilah kami dipertemukan secara langsung dari semua peserta Training Pembaharu Muda. Lucu sekali rasanya, seperti berjumpa dengan sahabat pena yang jauh sekali keberadaannya sehingga saat dipertemukan oleh sebuah takdir rasa senang yang tak terkira senantiasa menyelimuti tubuh ini. Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari terhitung dari hari ini, Jumat, 12 Februari 2016 hingga Selasa, 16 Februari 2016 di sebuah resort mewah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. View yang ditawarkan begitu indah dengan balutan dari konsep Go Green dan juga dikemas oleh nuansa Jawa, Bali dan Sunda. Ah, rasanya sangat lengkap hari ini, meski cuaca pada pagi hari tadi kurang mendukung untuk menari bersama mentari. Ya, Bogor sedang diguyur hujan. Semoga dari tiap tetesan air hujan dapat membawa keberkahan untuk kami semua. Aamiin.

Setelah check in di meja registrasi dan mendapatkan beberapa perlengkapan untuk kegiatan seperti ATK (Alat Tulis Kantor) dan dua buah kaos yang luar biasa keren, kami para peserta langsung pergi ke ruang makan. Ya, sudah tiba waktunya untuk makan siang. Selesai makan, kami pergi ke kamar masing-masing untuk menaruh barang bawaan lainnya dan beristirahat sejenak. Selang beberapa waktu, kami kembali ke ruang pertemuan dan mengenakan salah satu kaos yang sudah diberikan oleh panitia penyelenggara dan melakukan sesi foto. Dimana kami secara bergantian berfoto dengan gayanya masing-masing.

Setelah sesi foto, kami duduk melingkar memulai mencairkan suasana dengan saling bercerita dari pengalaman sendiri terkait issue rokok. Kami percaya setiap orang memiliki ceritanya, lalu apa ceritamu ? Seusainya kami pergi ke ruang makan untuk jamuan makan malam. Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan jamuan makan malam, kami kembali lagi ke ruang pertemuan untuk mengikuti acara pembukaan Training Pembaharu Muda. Dalam rangkaian pembukaan disampaikanlah sambutan dari ketua pelaksana, perwakilan, ketua Lentera Anak Indonesia dan Gerakan Muda FCTC. Dalam sambutannya perwakilan Germud FCTC menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dan selayang pandang tentang apa itu Gerakan Muda FCTC. For your information, Gerakan Muda FCTC baru saja merayakan ulang tahun yang pertama pada 11 Februari.

Masuk pada sesi selanjutnya yaitu penjelasan mengenai konsep kegiatan yang mengusung tema Learn, Speak, Act yang diberi nama C3PO (Collective Participation and Palpable Process Oriented). Inilah yang membuat kegiatan ini jauh berbeda dengan kegiatan workshop atau makrab lainnya. Ya, the one and only.

Kegiatan ini berkonsepkan suatu Negara Republik yang bernama Negara Api yang dipimpin oleh seorang Presiden yang dibantu oleh badan yudikatif dan legislatif, serta dibantu oleh seorang Sekertaris Negara. Menariknya, pada kedatangan presiden ditengah ruang pertemuan mampu menimbulkan aura kontroversi yang sangat kuat. Ditengah kewibawaannya yang menegangkan terkuaklah sebuah sisi menggemaskan dari Pak Presiden. Yang sangat menggelitik perut.

Kemudian kami sebagai 20 pengembara yang berasal dari berbagai pelosok negeri telah dikukuhkan menjadi Warga Negara Api oleh sang presiden. Lalu kami dibagi dalam 4 kota, diantaranya Kota Marsinah, Kota Gie, Kota Widji dan Kota Munir dengan masing-masing satu wali kota dan satu legislatif daerah yang dipilih melalui sebuah proses yang demokratis. Dan para warga dipersilahkan untuk berkampanye dengan cara mempresentasikan foto favorit yang kami miliki. Cara yang cukup unik. Dari sini telingaku mampu mendengar ratusan kata dari sepenggal kisah kawan baru, bukan, ini adalah keluarga baruku disini.

Di Negara Api ini terdapat 3 point penting agar Warga Negara Api dapat survive di Negara yang cukup panas ini. Yang pertama Token yakni berupa alat tukar pengganti rupiah yang kami miliki, kedua yaitu Life Point yang harus kami jaga agar tetap bisa bertahan hidup disini sementara masing-masing dari kami hanya diberikan 7 Life Point, dan Life Point ini dapat berkurang kapan saja saat kami melakukan pelanggaran, yang terakhir adalah Totem atau sebuah dokumen negara yang sangat rahasia dan kami harus menjaganya hingga batas waktu yang ditentukan. Banyak sekali peraturan-peraturan yang telah dibuat dan sudah dikukuhkan menjadi sebuah UUDNA (Undang-undang Dasar Negara Api). Dan ini adalah kejuatan untuk kesekian kalinya.

Malam yang panjang, meski diguyur hujan namun senyum rembulan tetap terpancarkan dengan apiknya. Kebersamaan kami semakin mantap dikala presiden mengeluarkan sebuah kebijakan yang diberikan untuk menghukum dua orang dari warga negaranya akibat melanggar peraturan. Tidak, hal itu sama sekali tidak menggentarkan kami melainkan membuat kami semakin solid. Sebenarnya banyak sekali kisah yang ingin kubagi saat ini, tapi mata ini sudah mulai layu dan malam pun semakin larut. Seluruh warga sudah tertidur dimasing-masing kamar. Ya, aku pun ingin menyusul mereka di pulau kapuk yang sejuk nan indah. Besok ? masih akan ada cerita yang sangat menarik pastinya, semoga. We’ll see…

Mulyani Pratiwi SW