Bagi industri rokok, anak muda merupakan subyek yang penting dan menarik. Berbagai riset didedikasikan industri rokok untuk mengetahui cara menggaet anak muda menjadi perokok pemula menggantikan perokok senior yang sakit atau meninggal. Dokumen industri rokok mengatakan bahwa :

Perokok remaja telah menjadi faktor penting dalam perkembangan setiap industri rokok dalam 50 tahun terakhir. Perokok remaja adalah satu-satunya sumber perokok pengganti. Jika para remaja tidak merokok maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah.” (Perokok Remaja: Strategi dan Peluang, R.J Reynolds Tobacco Company Memo Internal, 29 Februari 1984)

Dengan kata lain, anak mudalah yang menjamin keberlangsungan bisnis industri rokok. Semakin muda seseorang memulai merokok maka semakin besar kecenderungan menjadi perokok tetap dan sangat kecil kemungkinan untuk dapat berhenti. Ini berarti memberi banyak keuntungan dan investasi jangka panjang bagi industri rokok. Bayangkan, pada tahun 2014 saja keuntungan PT HM Sampoerna sebesar 10,1 triliun rupiah. Dan orang terkaya di Indonesia yaitu pemilik perusahaan rokok PT Djarum. 

Dari mana keuntungan dan kekayaan tersebut berasal?Tentu saja dari kantong para perokok, termasuk dari kantong dan uang jajan 3,9 juta perokok anak usia 10 -14 tahun. Itulah sebabnya industri rokok sangat peduli pada kaum muda. Selain royal membiayai iklan rokok yang menyajikan aktivitas dan kehidupan anak muda, juga memberikan sponsor kegiatan musik, olah raga, film, beasiswa dan kegiatan khas anak muda lainnya. Ini untuk menjaga agar anak muda terus merokok. Sehingga keuntungan terus mengalir.

Sayangnya banyak anak muda  yang tidak menyadari ini dan menganggap merokok hal biasa atau malah menjadi perokok aktif. Atau setidaknya diam saja tanpa perlawanan dan tidak peduli, “Yang penting gue tidak merokok”. Sudah saatnya anak muda menolak dijadikan target dan melakukan aksi untuk menyelamatkan masa depannya dan masa depan Indonesia.

Karena itu, untuk menyambut peringatan Hari Tanpa tembakau Sedunia, 31 Mei 2015, kami mengajak semua anak muda untuk melakukan aksi nyata #SpeakUp4FCTC.  Yaitu aksi yang mengajak anak muda untuk bersikap kritis, bersuara dan mengekspresikan dirinya  menolak menjadi target industri rokok dan mendukung Indonesia untuk tandatangan FCTC .

Apa saja itu?
1. Pasang bagde di profile picture media sosialmu.
2. Join di fanpage dan sebarkan video FCTC.
3. Tandatangani petisi online dukung FCTC.
4. Upload aksimu di media sosial dengan hashtag #SpeakUp4FCTC dan #FCTCuntukIndonesia.