Labuhan Batu, 1 Mei 2018, Warrior FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) asal kabupaten Labuhan Batu, Wahyu Harahap, punya cara unik mengedukasi bahaya rokok kepada anak muda di kotanya. Ia menyelipkan pesan-pesan edukasi lewat pentas wayang yang berlangsung hari ini (01/05/2018) di Aula Desa Afd. III Janji, Kecamatan Bilah Barat, Labuhan Batu, Sumatera Utara.

Wahyu tidak sendirian. Ia mementaskan wayang bersama komunitas Forum Anak Daerah Labuhan Batu. Tanpa canggung, Wahyu yang masih duduk di bangku kelas 12 SMA Negeri 3 Rantau Utara ini memainkan wayang sambil berkisah.

Ia menceritakan tentang dua anak sekolah yang sedang berjalan pulang dari sekolahnya dan diganggu Monster Nikotin. “Halo anak-anak aku Niko alias Nikotin. Kalian capek kan pulang sekolah. Aku akan kalian tiket gratis  nonton konser musik ya,” kata monster yang mereka temui di jalan. Kedua anak itu menolak tawaran dari monster nikotin.

Namun Niko alias monster nikotin tidak tinggal diam. Ia terus merayu anak sekolah itu. “Bagaimana kalau aku kasih kalian beasiswa, hayo mau kan. Jadi nanti kalian ga usah mikir bahaya kuliah lagi..hohoho..” kata si monster. Mendengar kata beasiswa anak-anak sekolah itu tergiur. “Kami mau Niko, kami mau beasiswa dari kamu!” seru mereka.

Tiba-tiba…udara dipenuhi asap. Kepungan asap menjadikan kedua anak sekolah sesak dan batuk-batuk. “Tolong..tolong,” kata sang anak. Untunglah kemudian datang pejuang anti rokok yang menyelamatkan anak-anak tersebut.

Wahyu mementaskan wayang FCTC warrior dengan bersemangat. Anak-anak dan remaja yang menonton pementasan wayang ikut larut dalam cerita Wahyu. “Ini memang bentuk edukasi bahaya rokok yang dikemas dalam suasana fun dan ceria,” kata Wahyu. “Model ini kami lakukan agar edukasi bahaya merokok mudah dimengerti anak-anak,” tambah pegiat Forum Anak Daerah Labuhan Batu ini.

Meskipun cerita yang disampaikan sederhana, namun menurut Wahyu pesan yang disampaikan lewat Wayang FCTC ini sarat makna.

“Kami mengajak anak muda sadar bahwa mereka selama ini menjadi target pemasaran industri rokok. Anak muda diiming-iming konser musik gratis, nonton pertandingan olahraga gratis, dapat beasiswa, tanpa mereka sadar kalau mereka dibiayai industri rokok,” kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan industri rokok sengaja menargetkan anak sebagai calon konsumen mereka di masa depan. “Ini sangat berbahaya. Karena dikhawatirkan di mata anak-anak rokok adalah produk normal. Padahal rokok mengandung 4000 zat berbahaya, salah satunya nikotin, yang sangat berbahaya bagi kesehatan,” tegas peraih Juara 1 OLimpiade Sains Nasional Geografi SMA tingkat Kabupaten Labuhanbatu pada 2016 ini.

Labuhan Batu, kata Wahyu, merupakan salah satu Kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara. “Jumlah penduduk usia di bawah 18 tahun di Labuhan Batu berjumlah lebih dari 45 persen. Mereka sangat rentan dipengaruhi untuk mencoba merokok melalui iklan rokok yang tersebar di jalan-jalan dan warung atau toko di wilayah kabupaten Labuhan Batu ini,” ujarnya.

“Sebagai pegiat Forum Anak kami banyak mendengar keluhan dari orang tua yang anaknya merokok. Mereka mengeluhkan banyaknya iklan rokok yang tersebar sampai ke warung dekat rumah dan sekolah. Promosi yang gencar ini menjadikan anak tergoda untuk mencoba merokok,” kata Finalis Sehari Jadi Menteri Ketenagakerjaan tahun 2016 ini.

Karena itu di acara pementasan wayang ini, Wahyu dan Forum Anak Labuhan Batu juga mensosialisasikan Kampanye “Anak Pelopor Anti Rokok” dan menjelaskan FCTC sebagai konvensi pengendalian tembakau global yang mengatur perlindungan anak dari dampak tembakau.

Beberapa perwakilan pemerintah daerah ikut hadir di acara pementasan Wayang FCTC ini, Antara lain perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu. Beberapa orang tua dan anak-anak juga hadir menonton pentas Wayang FCTC.

Selain menyampaikan pesan edukasi kepada pengunjung acara pentas wayang, Wahyu juga menyampaikan pesan harapan dan dukungan Warrior FCTC dan Forum Anak kepada Bupati Labuhan Batu H. Pangonal Harahap.

“Kami warrior FCTC dan pegiat Forum Anak mendukung Bapak Bupati untuk mewujudkan Labuhan Batu sebagai Kabupaten Layak Anak tanpa iklan rokok dan paparan asap rokok. Kami mohon Bapak Bupati agar membuat Perda KTR. Kami mendukung Bapak berdiri di garis terdepan untuk melindungi anak-anak kabupaten Labuhan Batu dari target pemasaran industri rokok dan dari dampak konsumsi rokok,” kata Duta PIK Sumut 2017 ini.

Estafet ke 18 Petualangan FCTC Warrior

Acara Pentas Wayang yang Wahyu lakukan ini dalam menyambut kedatangan Wayang FCTC Warrioryang tiba di kotanya akhir April. Sebelum menuju Labuhan Batu, Wayang FCTC singgah di kota Medan.

Labuhan Batu menjadi kota kedelapan belas yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”. Sebelumnya Wayang FCTC sudah melalui kota Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Jember, Tabanan, Badung, Mataram, Sumbawa, Makassar, Banggai, Palu, Banjarmasin, Banda Aceh, dan Medan.

Warrior FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sendiri adalah 40 anak muda dari 25 kota di Indonesia yang berkolaborasi menolak hegemoni industri rokok dan menolak menjadi target pemasaran industri rokok. Mereka telah mengikuti Konferensi Youth Summit di Bogor pada Mei lalu dan mendeklarasikan Suara Anak Muda untuk FCTC di Jakarta. Sejak Agustus lalu, Wayang FCTC yang menjadi simbol FCTC Warrior, diperjalankan ke 25 kota untuk mengajak lebih banyak anak muda bersuara menolak menjadi target pemasaran industri rokok.

Setelah Labuhan Batu, wayang FCTC akan diperjalankan kembali dalam rangkaian Petualangan 365 hari fctc warrior di 25 kota. Kota Padang  sudah menunggu untuk menerima estafet kesembilan belas Wayang FCTC Warrior.

Ingin tahu aksi dan petualangan FCTC Warrior di kota berikutnya? Nantikan berita dari rangkaian Petualangan FCTC Warrior di 25 Kota di Indonesia.
Demikianlah siaran pers ini disampaikan. Info seputar FCTC Warrior dan Petualangan 365 Hari fctc Warrior di 25 kota, silahkan klik tautan berikut: www.fctcuntukindonesia.org