Jakarta, 4 Februari  2018, Warrior FCTC mendukung Bupati Banggai mewujudkan Banggai sebagai Kota Wisata Layak Anak yang bersih dari iklan, promosi dan sponsor rokok. Dukungan ini disampaikan dalam  pertunjukan Wayang FCTC (Framework Convention on Tobacco Control)Warrior yang berlangsung di area CFD Teluk Lalong, Luwuk, Banggai (04/02).

Rama Tantra Solikin, warrior FCTC Banggai, menyatakan dukungan ini disuarakan bersama oleh komunitas anak muda Banggai yang bernaung di Banggai Generation on Tobacco Control(BGTC), sebuah gerakan anak muda yang mengampanyekan “Generasi Tanpa Asap Rokok. Dukungan ini, kata Rama, didorong keprihatinan terhadap situasi di Banggai, khususnya kota Luwuk, yang dipenuhi iklan rokok.

“Kota Luwuk adalah kota yang cantik menawan. Selain memiliki pemandangan laut dan pantai yang indah, udara di sini juga sejuk karena dekat perbukitan. Tapi miris, kota kami yang indah ini dipenuhi iklan rokok di setiap sudut jalan,” keluh alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk ini.

Yang menyedihkan, jelas Rama, iklan rokok banyak bertebaran di sepanjang jalan menuju tempat wisata. Antara lain dijumpai di Jalan Pantai Kilo 5. Disebut Kilo 5 karena letaknya hanya berjarak 5 kilometer sebelah selatan dari pusat kota Luwuk. Kilo 5 sebuah obyek wisata pantai yang sangat terkenal di Luwuk, dengan hamparan pasir putih, air yang jernih dan beraneka ragam jenis karang yang memukau. Di sepanjang jalan menuju tempat wisata inilah iklan rokok banyak ditemukan.

Selain di Jalan Pantai Kilo Lima, iklan rokok juga banyak ditemukan di jalan-jalan strategis di kota Luwuk, Banggai, seperti di Jalan Trans kota Luwuk dan Jalan Ahmad Yani.

Paparan iklan rokok yang terus menerus, kata Rama, adalah suatu ancaman serius karena berpotensi mengajak anak merokok. “Sudah banyak studi menunjukkan ada pengaruh dari paparan iklan rokok yang terus menerus terhadap keinginan merokok. Diantaranya studi Komnas Anak dan Uhamka tahun 2007 yang menyebutkan sebanyak 46% remaja berpendapat iklan rokok mempengaruhi mereka untuk mulai merokok,” tegas alumnus FCTC Youth Summit 2017 ini.

“Jadi jelas dan pasti bahwa iklan rokok bukan suatu hal yang positif. Dengan ditemukannya banyak iklan rokok di Banggai, dan khususnya di kota Luwuk, menunjukkan bahwa pemerintah daerah dan warga belum peduli pada upaya perlindungan anak dari dampak rokok dan dari paparan iklan rokok,” kata Rama.

Karena itu, sebagai pendiri BGTC, ia dan rekan-rekannya di BGTC aktif mengampanyekan bahaya merokok dan dampak iklan rokok kepada pelajar dan mahasiswa. “Ini kami lakukan untuk mencegah semakin bertambahnya perokok anak di Banggai. Sebab tren prevalensi perokok anak terus meningkat setiap tahun,” kata Rama, yang sebelum mendirikan BGTC sudah aktif di berbagai organisasi relawan seperti Penyala Banggai, Relawan Oke, dan Babasal Mombasa. Rama mengutip data Global Youth Tobacco Survey {GYTS} 2014 bahwa ada 20,3% remaja usia 13-15 tahun merokok. Dan menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, dalam 10 tahun terakhir perokok pemula remaja usia 10 - 14 tahun naik 2 kali lipat, dari 9,5% pada 2001 menjadi 18% pada 2013.

Rama juga menjelaskan, dukungan untuk menjadikan Banggai Kota Wisata Layak Anak tanpa iklan rokok sudah disampaikan kepada Bupati Banggai, Herwin Yatim, dalam acara talkshow “Rokok dan Generasi Kita” di gedung KONI Luwuk, minggu 3/2.

“Alhamdulillah Bapak Bupati sangat mendukung. Beliau berkomitmen siap menjadikan Banggai sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) dan minta agar sejumlah poin persyaratan KLA diseriusi, termasuk penegakan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan tidak adanya iklan rokok di Banggai,” kata Rama.

Pementasan Wayang FCTC Warrior yang digelar hari ini di Luwuk, Banggai, adalah bagian dari aksi warrior Banggai menyambut kedatangan Wayang FCTC. Kabupaten Banggai menjadi kota ketiga belas yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”. Sebelumnya Wayang FCTC sudah melalui kota Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Jember, Tabanan,  Badung, Mataram, Sumbawa dan Makassar.

Warrior FCTC sendiri adalah 40 anak muda dari 25 kota di Indonesia yang berkolaborasi menolak hegemoni industri rokok dan menolak menjadi target pemasaran industri rokok. Mereka telah mengikuti Konferensi Youth Summit di Bogor pada Mei lalu dan mendeklarasikan Suara Anak Muda untuk FCTC di Jakarta. Sejak Agustus lalu, Wayang FCTC yang menjadi simbol FCTC Warrior, diperjalankan ke 25 kota untuk mengajak lebih banyak anak muda bersuara menolak menjadi target pemasaran industri rokok.

Menurut Rama, kegiatan yang digelar hari ini berisi acara pementasan Wayang FCTC, pembacaan deklarasi Suara Anak Muda untuk Indonesia aksesi FCTC, dan pengumpulan identitas untuk mendukung aksesi FCTC. Sehari sebelumnya, ia bersama BGTC menggelar talkshow bertajuk “Rokok dan Generasi Kita” yang dihadiri Bupati Banggai. Dan pada Desember lalu, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, mereka mengampanyekan gerakan “Matikan Rokokmu Sekarang Juga” di acara CFD dan peringatan Hari Ibu di RTH Teluk Lalong, kota Luwuk.

Aksi dukungan dari anak muda Banggai ini, kata Rama, tidak akan berhenti sampai di sini. Ke depan, ia mengharapkan Warrior FCTC dan BGTC terus menjadi gerakan perubahan anak muda Banggai, yang mengajak semua orang peduli pada kesehatan diri mereka dan orang lain tanpa menjadi perokok. “Kami akan terus menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengendalian tembakau di Banggai,” pungkas Rama.

 

Menuju Kota Palu

Setelah Banggai, Wayang FCTC Warrior akan diperjalankan kembali dalam rangkaian Petualangan 365 hari FCTC Warrior di 25 kota. Kota Palu sudah menunggu untuk menerima estafet keempat belas Wayang FCTC Warrior.

Ingin tahu aksi dan petualangan FCTC Warrior di kota berikutnya? Nantikan berita dari rangkaian Petualangan FCTC Warrior di 25 Kota di Indonesia.

Demikianlah siaran pers ini disampaikan. Info lebih lanjut tentang aksi Warrior FCTC di kabupaten Banggai dapat menghubungi Rama Tantra di nomor 0856 9603 8685.

 

 

Iyet Kowi