JAKARTA -
Dari berbagai jenis pemicu serangan asma, asap rokok disebut sebagai salah satu yang paling kuat. Sayangnya paparan asap rokok justru paling banyak ditemui dalam keseharian.

"Pencetus asma ada yang termakan, ada yang terhirup. Asap rokok, termasuk pencetus paling kuat," kata dr Darmawan Budi Setyanto, SpA(K), ahli respirologi dari RS Cipto Mangunkusumo dalam temu media di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011 menyebut 78 persen paparan asap rokok dari orang lain terjadi di rumah. Sebanyak 51,3 persen terjadi di tempat kerja, dan 85,4 persen di restoran.

"Banyak restoran malah memanjakan perokok. Area non-smoking tempatnya malah jauh di belakang," kata dr Lily Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebut 56 persen anak usia 0-4 tahun terpapar asap rokok dari orang lain di rumah. Di luar rumah, 57,4 persen anak usia 5-9 tahun terpapar di luar rumah.

Kondisi ini dinilai sebagai tantangan dalam mewujudkan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs). Pada 2030, ditargetkan kematian dini akibat penyakit tidak menular bisa ditekan hingga sepertiga.

Sumber: Health.detik.com