Kandungan zat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan  manusia. Tak heran jika rokok memiliki andil yang cukup besar dalam kematian manusia di tiap tahunnya. Bahkan, nikotin yang terdapat dalam rokok dapat membuat seseorang kecanduan. 

Itu disampaikan dr Retna Dwi SpP saat praktik di Poli Paru Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember. Dia menjelaskan tak sedikit yang mengira merokok dalam jarak jauh dari anak atau anggota keluarga yang lain, terutama saat di rumah, bisa menghindarkan mereka dari bahaya rokok. ”Seseorang yang tidak pernah merokok berpeluang mengalami efek serius pada kesehatan hanya karena berada di sekitar teman atau keluarga yang merokok,” jelas dokter spesialis paru yang praktik Selasa, Kamis, dan Jumat tersebut.

Dikatakannya, nikotin yang ke luar dari rokok bersama asap yang diembuskan ketika merokok bisa menempel pada baju, gorden, dinding, dan karpet. Serta sofa yang ada di rumah. Proses menghirup residu nikotin yang menempel pada benda-benda tersebut disebut third hand smoke. Berbeda dengan orang yang menghirup langsung asap rokok dari perokok di sekitar ini disebut second hand smoke atau perokok pasif.  

“Jika sisa asap rokok yang menempel itu menumpuk dan terakumulasi ini menyebabkan berbagai risiko layaknya yang dialami perokok aktif. Apalagi sisa-sisa rokok yang menempel tersebut sulit hilang dan tidak bisa dibersihkan dengan cara biasa,” kata Dokter Retna. 

Dia menerangkan perokok aktif yang menghirup bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi menderita bronchitis, pneumonia, efimsema, hingga kanker paru. Sedangkan penyakit yang muncul akibat third hand smoke yaitu kasus pernapasan ringan dan infeksi saluran pernapasan akut. 

“Namun, tidak menutup kemungkinan akan terpapar zat karsinogen (zat atau bahan yang menempel benda-benda di rumah” terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tersebut.  

Oleh karena itu, Retna menegaskan bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup memegang peran utama dalam menentukan risiko yang akan diderita akibat sebatang rokok yang disulut. Semisal perokok aktif ingin berhenti merokok, sebaiknya tidak berada pada lingkungan teman, pekerjaan, atau keluarga yang banyak mengonsumsi rokok. 

JELASKAN BAHAYA ROKOK: dr Retna Dwi SpP saat menjelaskan risiko yang akan diderita jika merokok, kepada salah satu pasien di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. (RSBS FOR RADAR JEMBER)

JELASKAN BAHAYA ROKOK: dr Retna Dwi SpP saat menjelaskan risiko yang akan diderita jika merokok, kepada salah satu pasien di Rumah Sakit Bina Sehat Jember.(RSBS FOR RADAR JEMBER)

“Begitu juga pada orang yang tidak merokok, sebaiknya tidak menghabiskan waktu di daerah yang membuat mereka dapat terpapar rokok,” pungkasnya. 

Bahaya kesehatan lain dari merokok dapat diketahui dengan konsultasi di Poli paru RS Bina Sehat Jember Jl Jayanegara Nomor 7 Jember. Atau hubungi bagian pendaftaran di nomor telepon (0331) 412361 atau (0331) 422701 ext.111.

Sumber : Jawa Pos